Rabu, 14 November 2018

Memilih Indonesia Kembali

Melihat Indonesia saat ini sudah tidak relevan bicara Nasionalisme kembali .Nasionlisme hanya menjadi kurikulum yang kita pelajari tetapi tidak menjadi jati diri sebagai bangsa yang besar dan mandiri . 
Kita sering menganggap bahwa kita bangsa yang kerdil , bangsa tempe ataukah bangsa pengantek asing . 
Itulah alasan mengapa Nasionalisme tidak relevan dibicarakan di zaman 4.0 ini.  


Dikala dunia belajar kepada kita arti persatuan , kita mengarahkan bangsa ini untuk perpecahan. Dikala dunia melirik keberagaman kita , ternyata kita sibuk menpetak -  petakan  identitas. Mulai agama , suku , bahasa bahkan pilihan pemimpin pun jadi alasan pengkotak - kotakan . 

Apakah ini Indonesia ? Negara 260 juta penduduk itu ? 

Disaat semua bangsa belajar budaya kita , kita memilih sibuk mengadobsi budaya luar yang dengan bangga kita mengkerdilkan karya bangsa kita.  Itulah mengapa Nasionalisme hanya jargon kurikulum semata.  

Mungkin kalian semua lupa bahwa bangsa ini dibangun bukan karena satu identitas , Mungkin kalian menganggap bahwa suara mayoritas mewakili identitas yang harus menjadi penguasa. Mungkin kalian lupa keberagaman yang kita miliki kalian anggap tak penting lagi . Mungkin juga kalian bangga dengan budaya orang lain hingga kalian lupa bahwa budaya kita sedang dicuri orang lain . 

Apakah ini wajah Indonesia ? 

Negara ini cukup besar untuk kau petak petakan , Bangsa ini cukup besar untuk kau kotak - kotakan , Jikalau kalian tahu , banyak negara yang terjadi perang hanya karena terkotak kotak , padahal mereka tak beragam seperti kita .Kita satu negara memikul berbagai macam suku , ras dan segala budayanya . Mereka tak beragam seperti kita tetapi bekelahi sesama anak bangsa.  

Belajarlah ! Akhir akhir ini banyak orang bodoh yang mencoba menabrakan satu identitas dengan negara , 
Bung ! Jika kau seorang Nasionalis sejati . 


Bagaimana perasaanmu melihat bangsamu terkotak - kotak hanya karena berbeda keyakinan bahkan pilihan pemimpin yang mereka jagokan ?

Bagimana perasaanmu melihat sesama anak bangsa dibedakan dari mayoritas dan minoritasnya ?

Bagaimana perasaanmu melihat budaya kita di akui dunia tetapi banyak yang melecehkannya ?

Bagaimana perasaanmu ketika bangsa ini terkotak kotak hanya karena agama ?

Bagaimana perasaanmu ketika Bendera , lambang dan ideologimu dirongrong oleh segelitir orang yang mengatasnamakan identitas agamanya ?

Nasioalisme kita diuji , kita sepakat satu bangsa , satu tanah air dan  satu bahasa Indonesia. 


Generasi 4.0 harus ambil bagian , kita wariskan kepada peradaban . 
Mau kemana dan mau bagaimana bangsa kita tergantung diri kita.  
Jika kita sama marilah kita jaga sama sama negara kita , 
Jika kita tak sama , maka belajarlah dari sejarah. Jika kau tak mau belajar pergilah dari Indonesia. 

Negara ini bukan untuk diratapi tapi harus dibela sampai mati , 
Bung suaraku dan suara kita sama memilih tetap Indonesia yang berideologi Pancasila.  
Suaraku tetap sama walapun kelak aku tiada , suaraku tetap sama memilih

 INDONESIA RAYA . MERDEKA !! 

Tak Ada Indonesia lagi di Poso

Mungkin kita sedang atau baru melihat video berdurasi 2 menit tentang bagaimana gagahnya kelompok - kelompok yang mengatasnamakan Bela Tauhid dengan gagah mengibarkan Bendera Mereka dan menurunkan Bendera Pusaka Merah Putih.

Berteriak Takbir , seolah Indonesia negara beragam tak ada lagi karena mereka mengaggap Khilaffah adalah jalan terbaik bagi negara kita .

Bagi mereka melenyapkan Pancasila dan mengganti UUD 1945 dengan sistem tata hukum mereka adalah sebuah cara yang terbaik .

Di Poso hari ini Bendera Merah Putih kita dipaksa diturunkan di ganti dengan Panji Hitam dengan alasan Bendera Tauhid .

Bung  , kita Ini Indonesia bukan negara agama !

Peristiwa hari ini adalah bentuk penistaan kepada negara menganggap Indonesia telah tiada , ketika aparat penegak hukum terdiam melihat itu kita semuamenganggap itu adalah hal yang diwajarkan .

Dahulu bangsa kita ingin di bawa ke kanan oleh DI TII tapi yang bubar adalah DI TII
Dibawa ke kiri oleh PKI , tetapi PKI yang bubar. 

Memang nasib bangsa kita berada di tengah berada dalam keberagaman yang kita miliki .

Hari ini bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda , jelas Satu Tanah Air , Satu Bangsa dan satu Bahasa Indonesia raya.

Wahai lara pengibar bendera yang dengan gagah kalian turunkan merah putih ingatlah yang ku kenal ini adalah Indonesia,pusaka ,Bendera Merah Putih adalah kehormatannya.
Jika kalian ingin menggantinya silahkan pergi dari Indonesia atau kami lawan .

Semua paham tujuan kalian , semua tahu skenario terdekat  kalian adalah 2019 oleh karena itu perlawanan terdekat adalah 2019

Kemana kalian memilih untuk bergabung kami pilih lawannya.

Agar anak cucu kami masih merasakan bangga dan masih bisa tahu apa Itu Republik Indonesia yang beragam bukan Negara Agama .

Ditulis Oleh :
Bagus Pulunggono