Rabu, 01 November 2017

Merawat Keberagaman



Dalam percaturan internasional Indonesia dipandang sebagai negara besar. Sejak dahulu kala, bangsa kita terkenal sebagai bangsa yang menjunjung nilai –nilai luhur mereka . Bangsa kita, juga dikenal sebagai bangsa yang ramah. Kebesaran Indonesia ini memanglah bukan omong kosong , dari segi ekonomi kita memiliki sumber daya ekonomi dan potensi yang besar untuk menjadi negara yang kuat . Negara kita juga dikenal sebagai bangsa yang agraris dan bangsa pengarung samudra . Memang dunia menyoroti Indonesia sebagai negara yang sangat potensial , dilihat dari posisi bahwa negara kita terletak pada persimpangan perdagangan dunia yaitu diapit oleh dua samudra yang dikenal dengan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Juga kita diapit oleh dua Benua yaitu Asia dan Australia  

Bangsa kita juga dikenal sebagai bangsa yang sangat beragam. Dalam hal ini , kita memiliki ribuan bahasa daerah , ratusan suku , ribuan budaya dan lima agama yang mampu hidup berdampingan . Tentu hal ini hanya ada di Indonesia yang kita cintai , keberagam ini dimaknai sebagai semangat kebersamaan dengan nasionalisme dan kuat serta budaya gotong royong kita untuk memajukan dan menjadikan negara ini besar . 

Nasionalisme tentu dibangun tidak lah mudah . Dahulu negara kita memiliki sejarah yang besar , betapa gagahnya Sriwijaya mengusai laut hingga champa , dan seberapa besarnya Majapahit menyatukan nusantara dengan semangat sumpah palapanya . Namun, tentu hal ini tidak bertahan lama . Kenapa roboh dan kenapa sekuat Sriwijaya dan setangguh majapahit bisa runtuh ? Karena mereka tak pernah memahami arti menghormati dalam keberagaman. Hingga setelah kita mengalami masa kolonial banyak para tokoh negara ini mencetuskan Pancasila yang kita jadikan sebagai dasar negara kita.

Indonesia yang berdasarkan Pancasila apakah ini maksudnya ?. Bahwa negara ini menghormati segara bentuk keberagaman , segala bentuk kebudayaan dan segala bentuk kepercayaan . Ada lima agama yang dimana semua dihormati dan dilindungi oleh negara , namun sangat ironi jika kita melihat perkembangan toleransi di negara kita . Seolah Pancasila tak lagi didengar , gaungnya tak lagi diresapi sebagai pondasi fundamental . Pancasila banyak dijadikan ajaran dalam pendidikan namun hanya sebatas hafalan , sungguh ironi negara yang terkenal dengan negara yang penuh toleransi kini memudar luntur dimakan jaman .

Dimanakah toleransi yang dahulu kita miliki ?. Setelah kita tahu banyak tempat ibadah yang dibakar , dibubarkan tanpa sebab dengan alasan ketertiban dan bermodalkan mayoritas . Kita tahu akhir – akhir ini toleransi sangat memprihatinkan , agenda politik seolah memecah belah keberagaman dengan bermodalkan agama dan alasan kesejahteraan . Agama dijadikan alat politik , politisasi bahkan orang mati harus memiliki akta mendukung sebuah calon intitusi dalam politik . 

Keberagaman terkikis oleh derasnya arus kekuasaan. Merasa besar dengan mayoritas tapi lupa bahwa negara iniadalah negara Pancasila. Keberagaman akhir – akhir ini sangat miris ketika melihat hukum hanya ditegakkan karena desakan .  Pemilihan Umum yang seharusnya menjadi sebuah kebahagiaan seluruh keberagaman menjadi diskriminan dan intimidasi tanpa henti . 

Mari bung kita rawat keberagaman ! Kita kembalikan kehidupan yang berdampingan . Kita wujudkan negara yang kuat dan berkeadilan. Kita kembalikan negara yang menghormati arti toleransi beragama , kita boleh terkotak – kotak dalam pilihan tapi janganlah kita terpetak petak dalam keberagaman. Kita kembalikan jati diri sebagai bangsa yang luhur dan menjunjung nilai – nilai luhur dan kita kembali sebagai bangsa yang selalu bergaung gotong royong untuk memajukan negara . Tentu Indonesia ini harus kita rawat , tak penting apa sukumu , darimana asalmu , apa bahasamu dan apa agamamu ketika negara ini membutuhkanmu , turunlah jangan berpangku tangan . Kerana bangsa yang besar tidak dibangun diatas angan – angan tetapi aksi turun tangan . Merdeka ! .